Penata rambut dan pelukis graffiti tergolong dalam beberapa profesi yang
berisiko terhadap paparan bahan kimia, yang berpotensi membahayakan
kesehatan.
Penata rambut menjadi salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi untuk mengembangkan asma karena adanya paparan bahan kimia berbahaya.
Untuk itu, para peneliti dari University of Gothenburg menganalisis 13.000 orang dewasa yang dipilih secara acak di Swedia, Norwegia, Denmark, Islandia dan Estonia antara tahun 1980-2000, seperti dilansir Daily Mail (16/1).
Selama masa penelitian, 429 dari peserta studi dinyatakan menderita asma. Pada wanita, tujuh persen dari kasus ini dikaitkan dengan pekerjaan, pada pria, angka tersebut sebesar empat persen.
"Sangat penting untuk mengetahui bahan kimia apa di tempat kerja yang dapat meningkatkan risiko asma dan pekerjaan apa yang berisiko mengembangkannya," kata Linnea Lillienberg, seperti dilansir Daily Mail (16/1).
Berikut adalah beberapa pekerjaan yang rentan terhadap asma, menurut peneliti.
1. Penata rambut
2. Nail technician (petugas yang mahir membuat nail art)
3. Tukang pipa
4. Pekerja kesehatan
5. Petugas kebersihan
6. Pekerja di industri makanan dan tembakau
7. Pelukis graffiti
Hasil studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Annals of Occupational Hygiene. Selain itu, penelitian serupa yang diterbitkan tahun lalu juga memperingatkan bahwa wanita yang bekerja di industri manufaktur menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Pestisida dianggap bertanggung jawab atas risiko tinggi bagi perempuan yang bekerja di bidang pertanian, menurut tim peneliti dari Inggris, Kanada dan Amerika Serikat.
Kesimpulannya, para peneliti memperkirakan bahwa wanita yang bekerja selama 10 tahun di pekerjaan yang berpotensi terkena paparan bahan kimia memiliki risiko 42 persen lebih tinggi menderita kanker payudara.
Penata rambut menjadi salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi untuk mengembangkan asma karena adanya paparan bahan kimia berbahaya.
Untuk itu, para peneliti dari University of Gothenburg menganalisis 13.000 orang dewasa yang dipilih secara acak di Swedia, Norwegia, Denmark, Islandia dan Estonia antara tahun 1980-2000, seperti dilansir Daily Mail (16/1).
Selama masa penelitian, 429 dari peserta studi dinyatakan menderita asma. Pada wanita, tujuh persen dari kasus ini dikaitkan dengan pekerjaan, pada pria, angka tersebut sebesar empat persen.
"Sangat penting untuk mengetahui bahan kimia apa di tempat kerja yang dapat meningkatkan risiko asma dan pekerjaan apa yang berisiko mengembangkannya," kata Linnea Lillienberg, seperti dilansir Daily Mail (16/1).
Berikut adalah beberapa pekerjaan yang rentan terhadap asma, menurut peneliti.
1. Penata rambut
2. Nail technician (petugas yang mahir membuat nail art)
3. Tukang pipa
4. Pekerja kesehatan
5. Petugas kebersihan
6. Pekerja di industri makanan dan tembakau
7. Pelukis graffiti
Hasil studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Annals of Occupational Hygiene. Selain itu, penelitian serupa yang diterbitkan tahun lalu juga memperingatkan bahwa wanita yang bekerja di industri manufaktur menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Pestisida dianggap bertanggung jawab atas risiko tinggi bagi perempuan yang bekerja di bidang pertanian, menurut tim peneliti dari Inggris, Kanada dan Amerika Serikat.
Kesimpulannya, para peneliti memperkirakan bahwa wanita yang bekerja selama 10 tahun di pekerjaan yang berpotensi terkena paparan bahan kimia memiliki risiko 42 persen lebih tinggi menderita kanker payudara.